Riset Diabetes

Penelitian diabetes melitus merupakan suatu hal yang sangat penting dan
mendesak. Apalagi dengan munculnya fakta bahwa ternyata diabetes mellitus tidak
hanya menyerang orang dewasa. Tetapi penyakit ini juga diderita anak-anak dan
remaja.
Hasil penelitian diabetes melitus menemukan, bahwa penyakit ini yang sebelumnya
dianggap merupakan penyakit keturunan ternyata tidak sepenuhnya benar. Faktanya
adalah penyakit diabetes mellitus dapat menyerang siapa saja dan pada usia
berapa saja.
Juga tidak mengenal status sosial dan ekonomi. Apakah si penderita dari
kalangan orang berada atau mereka yang berasal dari kelas menengah dan ekonomi
lemah.

Ada Dua Jenis Diabetes Mellitus
Sebenarnya penyakit diabetes mellitus dapat dibagi atas dua jenis. Yaitu
diabetes mellitus tipe satu dan diabetes mellitus tipe dua. Seorang penderita
diabetes melitus tipe satu atau disingkat DM 1 ini, biasanya menyerang pada usia
di bawah dua puluh tahun.
Termasuk pada usia anak-anak. Gejalanya adalah turunnya berat badan tanpa sebab
yang jelas, sering sekali kencing, gampang lelah dan seringkali merasakan haus
dan lapar. Padahal dia baru saja makan atau minum.
Sementara diabetes melitus dua atau DM 2. Meski juga menyerang hampir semua umur
mulai dari orang tua, remaja dan anak-anak. Namun gejalanya tidak begitu kentara
sehingga banyak yang sulit mengenalinya.

Penyakit ini terjadi akibat pasokan insulin yang tidak mencukupi di pankreas.
Hal ini mengakibatkan munculnya gangguan pasokan glukosa ke semua sel-sel tubuh.
Hampir sebagian besar kasus penyakit diabetes mellitus adalah tipe DM 2 ini.
Namun penderita DM 2 ini tidak tergantung sepenuhnya pada input insulin dari
luar tubuh. Berbeda dengan diabetes mellitus tipe satu yang sangat membutuhkan
suntikan insulin.

Penyebab Diabetes Mellitus
Hasil dari penelitian diabetes melitus juga menyebutkan bahwa perubahan gaya
hidup yang berakibat pada perubahan pola makan merupakan faktor penyebab utama
terjadinya penyakit ini. Dengan bertambahnya berat badan secara berlebihan atau
obesitas, membuat empat dari lima penderita diabetes mellitus adalah mereka yang
mengalami obesitas.
Pada anak-anak yang menderita obesitas, sekitar tiga puluh hingga empat puluh
persen dari mereka akan mengalami masalah yang sama saat dewasa nanti.

Tips agar Anak Terhindar dari Obesitas
Untuk menghindarkan anak agar jauh dari resiko terkena diabetes melitus akibat
obesitas, mungkin Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini:
Membiasakan anak dengan pola makan teratur. Yaitu sarapan, makan siang dan
makan malam.

Anak boleh makan sedikit camilan di antara jadwal makan yang tiga kali sehari tadi.

Beri input pada anak yaitu pengenalan tentang makanan yang bergizi dan
beberapa jenis jajanan yang sebaiknya dihindari.

Biasakan berolahraga secara teratur.

Memberi anak bekal yang sehat untuk ke sekolah.